Wednesday, May 2, 2012

Rahasia"Rahasia"~ Gus Candra Malik




1.Rahasia adalah rahasia. Rahasia tetaplah rahasia. Tidak ada rahasia yang bocor. Jika bocor, maka ia bukan rahasia lagi.

2.Rahasia umum ya rahasia untuk umum. Bukan untuk khusus. Haha. Lha Sampeyan orang umum apa ora umum? :))

3.Ada sedikitnya dua cara menyimpan rahasia: disimpan di tempat terbuka [terang] dan disimpan di tempat tertutup [tersembunyi].

4.Disimpan di tempat terbuka, rahasia menjadi mudah diakses siapa pun sehingga tak bernilai dan tak terjual.

5.Gara2 disimpan di tempat tertutup, rahasia menjadi susah diakses siapa pun sehingga tak ternilai dan tak terbeli.

6.Karena tak bernilai dan tak terjual, rahasia tergeletak begitu saja tanpa ada yang meyakini bahwa ia sesungguhnya rahasia. Aman.

7.Karena tak ternilai dan tak terbeli, rahasia tersembunyi entah di mana tanpa ada yang tahu bagaimana mendapatkannya. Aman.

8.Pemegang rahasia adalah bagian dari rahasia itu sendiri. Ia pun rahasia dan dirahasiakan. Rahasia tak boleh bocor setetes pun.

9.Bila berupa perintah, maka rahasia bersifat perintah putus. Dan, isinya adalah perintah untuk menyambungkan yang putus-putus.

10.Hanya agen rahasia yang bisa membaca sandi. Dan, sandi itu untuk dibaca dan dilaksanakan, bukan untuk ditafsir dan diperdebatkan.

11.Sandi itu sign, sinyal, simbol, kode, tanda, petunjuk, peringatan, atau bahasa Qur'an-nya: ayat. Sifatnya, ya itu tadi: rahasia.

12.Allah berfirman,"Kami menurunkan Al Qur'an dan kami menjaga kemurniannya." Nah, ayat/sandi Al Qur'an dijaga agar tidak bocor.

13.Allah sebaik-baik Penjaga. Penjagaan Allah sebaik-baik penjagaan. Allah menjaga kemurnian Al Qur'an, maka ayatNya tidak ternodai.

14.Perintah Allah pun sejak awal sangat jelas: Iqra! Bacalah! Seperti yang kubilang tadi: sandi/ayat untuk dibaca, bukan ditafsir.

15.Melihat realita sekarang betapa banyak orang menafsir, berbantah, berdebat tentang Al Qur'an, menunjukkan rahasia Allah terjaga.

16.Yang sesungguhnya ditafsir, dibantah dan diperdebatkan adalah isi kepala mereka sendiri. Makin banyak kepala makin banyak tafsir.

17.Tafsir, bantah-membantah, dan perdebatan itu samasekali tidak menyentuh esensi Al Qur'an yang kemurnian sandi2nya dijaga Allah

18.Ibarat peta, Al Qur'an tidak hanya berisi petunjuk, kabar gembira, dan peringatan, tapi juga jebakan agar 'harta karun' aman.

19.Hanya agen rahasia, pemegang rahasia, dan bagian dari rahasia itu sendiri yang bisa membaca dan mendapat akses sandi2 Al Qur'an

20.Selebihnya, mereka yang beradu tafsir, saling berbantah dan berdebat justru memperkuat sistem pertahanan agar rahasia terjaga.

21.Begitulah rahasia bekerja merahasiakan rahasianya sendiri. Sssstttt... Ini rahasia ya. Jangan percaya ini rahasia! Rahasiakan!


Description: Deskripsi Anda Disini Rating: 4.5

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan komen .......