Friday, August 26, 2016

Al-Kautsar




Bismillah.....
  1.       Inna a’thoynaka al kautsar
  2.       Fasholli li robbika wanharr
  3.       Inna syaniakan huwal abtar

Pertama, pengakuan bahwa Allah telah memberikan banyak nikmat. Kita manusia hanyalah objek dari kemurahan ar-Rahman, kita yang tak berdaya dan tak punya kuasa senantiasa diayomi oleh Dia. Seseorang yang telah mengaku berarti ia sadar, orang yang sadar bebrarti ia bertaubat, orang yang bertaubat berarti ia “netral” kembali. Dan orang yang netral akan  lebih mudah mendekat kepada Allah. Jika sudah dekat dengan Allah maka apa yang menjadi kebutuhannya akan diperhatikan Allah. Pada ranah ini, do’a bukan panjatan nafsu keinginan keinginan, tapi pengakuan dan syukur. Khoiru ad-du’a alhamdulillah. Sebaik baik do’a adalah alhamdulillah. Sebaik-baik sapaan adalah pujian kepada Allah.

Kedua, sambunglah hubungan dengan Robb. Menjaga hubungan baik vertikal maupun horizontal. Karena menyembah sang kholik berarti kamu harus sayang kepada makhluk-Nya juga. Karena makhluk adalah ciptaan sang khalik, siapa yang menjaga, merawat, dan memperhatikan ciptaan sang khalik maka dia pun akan disayang oleh sang kholik. Dan berkorbanlah. Pengorbanan itu sebuah keniscayaan. Untuk maju kita perlu pengorbanan, tenaga, waktu, harta, ide, atau apapun itu yang patut dikorbankan dengan cara yang benar. Bersedakhlah, korbankan sebagian harta untuk menyambung  hubungan dengan Tuhan dan manusia. Dan istiqomahlah.


Ketiga, siapa yang mengganggumu maka dia akan hancur. ketika kamu sudah dekat dan menjadi kekasihNya maka DIA akan menjaga kekasihNya.  


Description: Mamang Ojan Rating: 4.5

Thursday, January 14, 2016

Tentang Masa Depan


flower of life


Tentang Masa Depan -  Masa depan adalah misteri. Oleh karena itu kita diberi kesempatan untuk berjuang di waktu sekarang. Tapi juga menjadi sebuah paradoks, jika masa depan adalah sebuah misteri yang posisinya antara "ada-tiada", maka untuk apa kita memperjuangkan sesuatu yang masih belum pasti?
Hidup adalah petualangan. Kita adalah para petualang pilihan Tuhan. Kita yang bodoh dan juga pemberani. Amanah Tuhan berani kita emban. Padahal, gunung yang perkasa saja tidak berani menerimanya. Memang dasar bodoh. Tetapi, bukankah melayani Raja merupakan sebuah kehormatan bagi seorang hamba ?
Kemudian esoknya kita diberikan titah untuk menjadi wakil-Nya. Memomong Sang Bumi yang digambarkan oleh kekasih-Nya sebagai seorang nenek tua. Rawatlah dan baik-baiklah terhadapnya.
Mungkin benar juga sebuah pepatah "there is a will there is a way". Bermodal kenekatan menjalani titah Tuhan, Tuhan pun mengasihi kita dengan memberikan kita petunjuk. Petunjuk paripurna untuk kembali.

sumber: http://www.partikel.xyz/


Description: Mamang Ojan Rating: 4.5