Pikiran-pikiran
yang melintas tiba-tiba, tanpa salam tanpa permisi.
-Kalo
gatel ya digaruk, tapi jangan sampe lecet.
-Manusia
itu semuanya pintar, baik, penyayang, pengasih, dermawan, pemaaf, baik hati,
ganteng, cantik, ya kecuali yang tidak.
-Kalau
kamu lemah, itu tandanya kamu gak kuat. Iya betul, karna lemah lawan kata kuat.
Seperti kata pintar yang berlawanan dengan kata bodoh. Ah siapa bilang
kata-kata itu berlawanan ? Bukannya mereka berpasangan ? Saling menguatkan
dengan fungsi mereka masing-masing ? jadi, siapa calon presiden mu ?
-Kalau
bicara tentang mungkin, apa yang tak mungkin ? bukan masalah mungkin, tapi kun,
kun fayakun. Kehendak dan kemampuan. Kalau masalah meramal atau yang halusnya
memperkirakan, apa yang bisa di kira-kira ? Kematian ? isi dompet orang ? apa
selalu ada udang yang dibalik batu ? Ya namanya juga kira-kira, pengen yakin
tapi masih ragu, masih ragu tapi pengen yakin. Jadi, siapa calon presidenmu
berikutnya ?
-Mengingat/Teringat
kebaikan seseorang bisa jadi peredam kemarahan terhadapnya. Kalo inget, kalo
masih punya iingatan, kalo gak lupa. Jadi, siapa calon presidenmu ?
-iya
ya, ada yang sibuk menyuarakan anti rokok, kenpa bukan anti kendaraan ? Kalo
mau banyak-banyakan bahaya, lebih bahaya mana antara asap yang dikeluarkan dari
kedua benda tersebut ? Takut ya ? Mengeluh tentang macet dan panas, berkoar
koar tentang go green, tapi gak berani bersuara untuk anti kendaraan ? Padahal
kalau kendaraan tidak di stop untuk di produksi-minimal untuk sementara-maka
akan terjadi kemacetan-kemacetan yang semakin parah, dan itu akan membutuhkan
perluasan jalan, lalu menggusur membabat apa saja demi terciptanya jalan yang
lebar dan memenuhi keinginan keinginan kaum borjuis. Fly over ? Jalan bercabang
atas dan bawah yang ujungnya menyatu kembali. Jadi, siapa calon presidenmu ?
-"al-insan
makanul khoto wan nisyan" "Manusia adalah tempat salah dan
lupa". Sepertinya ini slogan suci yang di junjung tinggi di dunia
perkuliahan, mengkritisi segala hal , mencari celah yang sekiranya bisa
dimasuki lalu di obrak abrik. Kemudian mencoba untuk menambal celah tersebut
dan ternyata gagal, akan ada orang lain yang akan mencari celah dari tambalan
kita, dan begitu seterusnya sampai.....mati ?
-"khoirunnas
anfa'uhum linnas" Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia
yang lain. Saling membantu, saling melayani. Bukan sikut menyikut apalagi
sampai menginjak kepala manusia yang lain. Walaupun tidak bermanfaat, yang
penting masih bisa di manfaatkan, kan ?
-"unzhur
ma qola wa la tanzhur man qola" - Lihatlah apa yang dikatakan dan jangan
lihat siapa yang mengatakan . Ternyata tidak selalu seperti itu. Terkadang kita
lebih mudah "meng-iya-kan" perkataan orang yang "berjubah"
tapi menghasut kita untuk membenci orang lain dan menolak mentah-mentah nasihat
yang di berikan kepada kita oleh seorang "pemabuk". Bukankah ada
cerita "angsa dan telur emas" ? ya walau hanya cerita karangan....
-konon,
jalan dimari begitu berliku dan berat. Makanya kita minta yang lurus aja,
plooong sleketep.
-Apa
yang kita temui dan pelajari, walau hanya sebentar, bisa saja menjadi titik
balik suatu saat nanti. bisa sajaaaa.....
- Ah cinta terlalu sempit kalau kita hanya menyandarkannya kepada lawan jenis. Jenis lebih luas dan lebih dahsyat dari itu. Cinta, suatu energi yang tak akan pernah habis. Cinta kepada Allah dan juga makhluk-Nya. Cinta tak memandang jenis kelamin. Mencintai siapa saja, termasuk diri sendiri. Karna diri ini, adalah ciptaan-Nya. Itulah yang anjuran yang di sabdakan Rasul, untuk saling mencintai. "La yu'minu ahadukum hatta yuhiba li akhihi ma yuhibbu linafsihi" "Irhamu man fil ardhi, yarhamukum man fissama"- Sayangilah yang ada di bumi, maka akan menyayangimu makhluk Langit.
- Ah cinta terlalu sempit kalau kita hanya menyandarkannya kepada lawan jenis. Jenis lebih luas dan lebih dahsyat dari itu. Cinta, suatu energi yang tak akan pernah habis. Cinta kepada Allah dan juga makhluk-Nya. Cinta tak memandang jenis kelamin. Mencintai siapa saja, termasuk diri sendiri. Karna diri ini, adalah ciptaan-Nya. Itulah yang anjuran yang di sabdakan Rasul, untuk saling mencintai. "La yu'minu ahadukum hatta yuhiba li akhihi ma yuhibbu linafsihi" "Irhamu man fil ardhi, yarhamukum man fissama"- Sayangilah yang ada di bumi, maka akan menyayangimu makhluk Langit.
-Pujian.
Aku memang senang dipuji, terkadang, satu kata pujian cukup untuk membuat hati berbunga-bunga, pikiran melayang terbawa khayal. Pujian, sampai akhir hayat bisa terus membanggakan, tinggal mengingat kembali kalau kita pernah dipuji. "Dulu, orang orang memanggilk si jenius, si alim tanpa cacat" misalnya. Dengan pujian juga, munculah kesombongan, merasa hebat, berjasa, merasa diakui. Kesombongan yang entah bisa hilang atau tidak.
Namun, aku juga benci pujian. Sadar bahwa hanya DIA yang layak dan memang harus dipuji. Segala kebaikan hanya atas izin DIA. Pujian membuat melayang jauh ke langit hingga akhirnya ada tombak yang menusuk sayap, dan kita kehilangan kendali, jatuh dan mati mengenaskan. Entah ada yang menghiraukan atau tidak. Hanya kesadaran yang bisa menyelamatkan diri. Sadar akan kehinaan dan juga kesalahan. Sadar akan "ada langit di atas langit".
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan komen .......