Baca lirik "Shohibu bayti" yang terdapat di buku 'Spiritual Journey Pemikiran & Permenungan Emha Ainun Nadjib' pada hal.198. Lirik yang menyentuh hati, serasa ditampar oleh kelalaian dan kebodohan diri sendiri.
Berikut ini adalah liriknya :
Allah Tuan Rumahku
Shohibu baytii… Ya
shohibu baytii
Imamu hayatii… ya
imamu hayatii
Mursyidu imanii… anta
syamsu qolby
Qomaru fuadi… ya
qurrotu ‘aini
Syafi’u nashiby… yam
aula jihadiy
Ufuqu syauqi… ya baabu
akhirati
##
Engkau tuan rumah di
dalam hatiku
Wahai penuntun hidupku
Penuntun imanku
Engkau (cahaya)
mentari hatiku
Rembulan jiwaku
Wahai penyeju mataku
Penolong (dari) beban
(berat) ku
Wahai muara
perjuanganku
Cakrawala rinduku
Wahai pintu
keabadianku
##
Rosulullah penjaga
pintunya
Kita telah menyakiti
hatinya
Lelaki itu
Kekasih yang edalaman
cintanya tak tertandingi itu
Telah kita sakiti
hatinya
Ia bahkan tidak pernah
peduli kepada dirinya sendiri
Tapi kita menyaiti
hatinya
##
Ia hidup untuk
menyelamatkan kehidupan kita
Tapi kita menyakiti
hatinya
##
Ia menghabiskan siang
dan malam untuk keselamatan kita
Ia bersujud memohon
neraka agar dijauhkan dari kita
Bahkan ia mati dengan
menyebut nama ita
Tapi ita
menyakiti hatinya
##
Karen ada dia maka
kita pun ada
Tapi karena ada ita
dia menjadi menderita
##
Lelaki itu bahkan
lebih mulia dari surga
Namun ia merendah
menjadi debu hina
##
Keagungan pribadinya
tak tertandingi oleh seribbu jagad raya
Tapi selalu ia
menundukan kepala sebagai hamba yang papa
Ia bukan tinggal di
surga
Tapi surgalah yang
bergembira tinggal di dalam dirinya
Kebahagiaan merasa
bahagia karena kebahagiaan tinggal di dalam jiwanya
Tapi tiap larut malam
tiba ia mengucurkan airmata
Karena bersedih
melihat nasib kita
Tiap malam ia menangis
dalam sujudnya
Karena hatinya perih
memandang kehidupan kita
##
Ia dilarang masuk
neraka
Api neraka haram
menjilatnya
Karena kalau sampai
api neraka menyentuhnya
Api itu padam dan
lenyap panasnya
Api yang gemuruh
tiba-tiba senyap
Jika lelaki itu
melangahkan kai di tepian neraka
Seluruh api rebah
Semua kedahsyatan itu
bersimpuh di hadapan wajahnya yang teduh
##
Jibril dan semua
malaikat yang lain berjalan berduyun-duyun
Di belakang
langkahnya, menjadi makmumnya
Semua makhluk Allah di
belakang langkahnya menjadi makmumnya
##
Ya Allah terimalah kami
menyelipkan diri diantara
Makmum-makmum itu
Melompati semesta demi
semesta
Bertasbih epadanya
sang Aza wajala
##
Maafkan kami ya Rasul
Kami telah menyakiti
hatimu
Kami tidak mampu
menjaga perasaanmu ya Rasul
##
Amat sangat ia
mencintai kita
Tapi kita membalasnya
dengan dusta
Dengan hidup yang
main-main
Ddengan langkah yang
main-main
Dengan keputusan yang
main-main
Dengan kepemimpinan
yang main-main
Dengan cara hidup yang
hina dan penuh aniaya
Semua orang telah
dibutakan matanya
##
Ia penghulu rahmatan lil
‘alamin
Tapi kita main-main
Akal kita dayagunakan
untuk pandai maling
Negara kita makdubbin
Pemimpin kita dholim
Alam menjadi demam
Bumi bergetar
Lempengan-lempengannya
menggeliat seperti nadza’
Gunung panas suhunya
Laut meluap airnya
Api neraka tidak sabar
hatinya meluap keatas bumi
Memanggang ita dan
anak-anak kita
##
Wahai penghulu
rahmatan lil ‘alamin
Ihdinasshirotol
mustaqim….*Bener-bener indah lirik tersebut. Menyentuh, menusuk, membunuh kebodohan selama ini, tapi sayang, kebodohan itu selalu hidup dan hidup lagi. Betapa kita terlalu bodoh untuk mengkhianati cinta Allah dan Rasulullah. Cinta Allah dan Rasulullah begitu luas dan mendalam, tapi kita menyia-nyiakan nya begitu saja.
Description: Mamang Ojan Rating: 4.5
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan komen .......