Friday, December 7, 2012

7 Ayat berulang, terabaikan, dan diingkari.

1.Tidak mengasihi tidak pula menyayangi, melainkan menikam, menghujat, membunuh, menjatuhkan, membenci, men-dendam dan merusak. Kami menyebut nama-Mu dan kami merusaknya. Jika di dalam suatu organisasi, maka kita menyebutnya sebagai acc dari atasan, membawa nama-Mu demi lancarnya suatu kegiatan. Meminta Kau menandatangani surat ijin kegiatan kami, sebagai tanda restu Kau. Meminjam nama-Mu, berhasil. Selanjutnya tugsa kami menjalankan kegiatan, dan kami berhasil. Berhasil menipuMu. Berhasil merusak namaMu. Mengadakan pentas seni menari, itu yang kami ajukan kepadaMu. Pertandingan tinju, itu yang kami laksanakan. Penonton kecewa, mereka kabur meninggalkan arena.

2. Segala puji bagi Kau,dan aku. Bukan lagi syukur tapi kufur. Bukan Tuhan semesta alam, melainka tuhan semestinya aku. Ya, semestinya menuruti segala permintaanku. Tak perlu adanya keseimbangan di alam ini, asal doaku Kau kabul, cukup sudah. Doaku padaMu, perintahku padaMu.

3. Ya ya ya... kami sudah tahu bahwasanya Kau adalah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Nama dan sifat. PerintahMu melalui kekasihMu, Al-Musthofa Muhammad "Kasihilah siapa saja yang ada dibumi, niscaya akan mengasihimu para makhluk langit". Bukan kasih yang kami berikan, tapi kerusakan demi kerusakan.

4. Kau yang akan membalas setiap amal kami tapi kami melupakan itu. Kami masih dengan santai dan senang hati berbuat ini itu, menindas orang lain dan memuaskan ego, kesenangan sementara ini. Kami lupa kalau Kau akan membalasnya pada suatu hari nanti. Hari dimana kami dibangkitkan, dikumpulkan, dan diadili oleh pengadilanMu. Padahal Kau itu Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui. Gak akan ada satu amalpun yang kami berbuat dapat lolos dari perhitunganMu.

5."HANYA kepadaMu kami menyembah dan HANYA kepadaMu kami memohon pertolongan". Kami lebih mendahulukan hak kami daripada kewajiban. Atau bahkan kami melupakan kewajiban kami. Kami mebaca ayatMu dari kiri ke kanan. "Hanya kepadaMu kami meminta pertolongan dan hanya kepadaMu kami menyembah". Ya kami tau ini sangat aneh. Jika kami mendahului meminta tolong, kepada siapa kami meminta ? kami tak tahu siapa/apa yang kami sembah sehingga kami sebenarnya meminta kepada siapa/apa ?  Padahal jika ayat ini kami baca semestinya, maka jelas kami meminta kepada Engkau, Tuhan yang kami Sembah, Tuhan yang kami abdikan hidup ini kepada Engkau. Jelas, jika iyyaka na'budu maka iyyaka nasta'in. Jika kami dahulukan iyyaka nasta'in, maka kepada siapa kami iyyaka na'budu ? 
Ibarat karyawan yang tidak tahu mesti kemana minta gaji dan dia hanya meminta gaji buta. Meminta hak (meminta pertolongan) dan tidak pernah melakukan kewajiban (menyembah).

6. Tunjukanlah kami jalan yang lurus, dan seluk beluknya. Sehingga kami benar-benar paham  mana jalanMu yang lurus dan mana yang tidak, dengan sesekali mencari celah dari jalan tersebut.

7. Kami memaki dan membenci jalan mereka, jalan yang Kau murkai dan jalan yang sesat. Hingga suatu hari kami berjalan dan mendengar hembusan nafas disertai bayangan di atas tanah yang kami pijak. Kami menengok ke belakang, dan wow ! kami kaget. Ternyata tidak ada siapapun. Kami mencoba untuk diam, mencoba mendengar hembusan nafas yang kami dengar dan melihat darimana bayangan itu berasal. WOW ! Kami semakin kaget. Ternyata bayangan itu berasal dari diri kami sendiri, begitu juga dengan suara hembusan nafas. Ternyata, kami memaki dan membenci diri kami sendiri. Ternyata kami yang Kau murkai dan kami tersesat. Tuhan, maafkan kami.


Description: 7ayat yang berulang, terabaikan, diingkari : 4.5

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan komen .......