Hanya sesuatu yang tiba tiba melintas …….
Muhasabah
(koreksi diri) itu sangatlah penting untuk menuju kepada perubahan. Baik
perubahan secara pribadi atau menyebar keluar, ke lingkungan. Karena untuk bisa
merubah suatu kondisi yang buruk, maka kita harus mulai dari diri sendiri.
Merubah sikap .
Seketika
terpikirkan dengan adanya orang-orang yang ahli dalam bidang “membaca kondisi
seseorang” seperti ahli psikologis, sosiologis, antropologis, dan logis-logis
yang lainnya. Konon, katanya, mereka-mereka itu telah mengkaji kondisi suatu masyarakat, baik secara sempit
seperti dalam kampung mereka ataupun secara luas, seperti dalam hal bernegara. Kemudian, hasil penelitian dan juga kajian
mereka itu, dipelajari oleh banyak orang, di berbagai Negara, dan menjadi salah
satu kajian khusus tersendiri di negara kita di beberapa universitas .
Adanya
beberapa orang yang ahli dalam seperti yang saya sebutkan diatas, saya jadi
menduga-duga , jangan-jangan hanya sedikit manusia yang mau berpikir dan
instropeksi diri. Sehingga orang-orang yang konon katanya ahli itu muncul di
tengah-tengah masyarakat. Mereka meneliti kehidupan masyarakat,
keganjalan-keganjalan yang ada, menelitinya, mencari factor-faktornya, baik
internal ataupun eksternal. Lalu kemudian munculah istilah-istilah ilmiyah dan
juga pola-pola dengan nama yang terdengar asing di telinga kita.
Mungkin
dalam disiplin ilmu sosiologi, kita pernah mendengar istilah deviasi social yang artinya penyimpangan social. Terjadinya
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang/kelompok dalam suatu
komunitas masyarakat -(bener gak ?). Ya seperti yang saya bilang tadi, mungkin
karena kurangnya instropeksi diri sendiri sehingga muncul orang-orang yang
berinisiatif untuk mengoreksi orang lain.
Kurangnya
instropeksi diri pada seseorang, bisa saja menyebabkan dia tidak sadar kalau
dia telah berbuat salah atau berbuat hal yang ganjil di lingkungannya, sehingga
menimbulkan penyimpangan social.
Nabi
Muhammad adalah tokoh yang paling berhasil merubah kondisi masyarakat, baik
dari pola pikir dan juga perilaku masyarakat pada waktu itu, masyarakat arab,
yang konon bisa disebut juga sebagai masyarakat jahhiliyyah. Di tengah-tengah
kejahiliyyah-an masyarakat arab itu, ada seorang Nabi, utusan dari Tuhan Segala
Makhluk, Allah.
“Iqro”
,bacalah ! Itu wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad saat beliau
sedang berkhalwat di gua hira. Di tengah-tengah perilaku masyarakat jahiliyyah
itu ,Nabi merenung, menyendiri di gua hira yang kemudian turunlah titah
tersebut,”iqro” !
Description: Mamang Ojan Rating: 4.5
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan komen .......